As’ilah Komisi A FMTT
ke VII di Pondok Pesantren Sidogiri
Deskripsi Masalah
Pada era pemerintahan saat ini
banyak terjadi penyimpangan di segala bidang; baik di exekutif, legislatif,
maupun yudikatif. Di mana penyimpangan itu bisa berupa korupsi langsung seperti
kasus korupsi pajak, pungutan liar dll. Ada
pula berupa kebijakan yang merugikan uang Negara seperti kasus Bank Century 6,7
Triliun
Pertanyaan
1.
Bagaimana menurut Fiqih
tentang korupsi secara langsung, apakah masuk dalam kategori sariqah atau yang lain?
2.
Bagaimana pula menurut Fiqih
tentang kebijakan pejabat yang merugikan Negara? Dan masuk dalam kategori apa?
Sail : PP. Al- Fiqhiyah
Rembang
Jawaban:
1. Dalam Ensiklopedi
Indonesia definisi korupsi secara harfiah adalah perilaku pejabat publik, baik
politikus maupun pegawai negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal
memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalah
gunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka. Dengan
demikian, korupsi termasuk bagian dari
penghianatan.
اسعاد الرفيق الجزء الثاني ص
105 الهداية
(و) منها
(الخيانة) في كل ما أئتمن فيه كوديعة ومرهون ومستأجر وغير ذلك ة وهي من الكبائر
(وهي ضد النصيحة فتشتمل الأفعال والأقوال والأحوال
2. Kebijakan yang merugikan Negara hukumnya tidak
boleh secara mutlak
وحاصله
أن السارق يأخذ المال خفية ولا يتأتى منعه بالسلطان أو غيره وكل من المختلس
والمنتهب يأخذ المال جهرة معاينة فيتأتى منعه بالسلطان أو غيره، والخائن يعطيه
المالك المال بنفسه فربما يشهد عليه فيتأتى أخذ حقه منه بالحاكم إذا خان بعد ذلك،
فإن لم يشهد عليه فهو المقصر.
حاشيتا
قليوبي - وعميرة - (ج 15 / ص 230)
(
وَلَا يُقْطَعُ مُخْتَلِسٌ وَمُنْتَهِبٌ وَجَاحِدُ وَدِيعَةٍ ) وَفُهِمَ حَدِيثُ {
لَيْسَ عَلَى الْمُخْتَلِسِ وَالْمُنْتَهِبِ وَالْخَائِنِ قَطْعٌ } صَحَّحَهُ
التِّرْمِذِيُّ وَالْأَوَّلَانِ يَأْخُذَانِ الْمَالَ عِيَانًا ، وَيَعْتَمِدُ
الْأَوَّلُ عَلَى الْهَرَبِ وَالثَّانِي عَلَى الْقُوَّةِ وَالْغَلَبَةِ
وَيَدْفَعَانِ بِالسُّلْطَانِ غَيْرَهُ بِخِلَافِ السَّارِقِ لِأَخْذِهِ خُفْيَةً
فَشُرِعَ قَطْعُهُ زَجْرًا
قَوْلُهُ
: ( وَجَاحِدُ وَدِيعَةٍ ) وَمِثْلُهَا الْعَارِيَّةُ وَالْأَمَانَةُ ، قَوْلُهُ :
( وَالْأَوَّلَانِ إلَخْ ) وَسَكَتَ عَنْ الثَّالِثِ وَهُوَ الْخَائِنُ
الْمُفَسَّرُ بِجَاحِدِ نَحْوِ الْوَدِيعَةِ لِعَدَمِ أَخْذِهِ الْمَالَ مِنْ
مَالِكِهِ قَهْرًا عَلَيْهِ ، فَلَا يَحْتَاجُ لِلْفَرْقِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ
السَّارِقِ كَمَا ذَكَرَهُ بِخِلَافِ الْأَوَّلَيْنِ فَتَأَمَّلْ
Deskripsi Masalah
Seorang gadis cantik nan jelita bernama Fatimah
yang berusia 14 tahun, setiap harinya Fatimah sibuk membantu pekerjaan kedua
orang tuanya, karena Fatimah merasa kelelahan, lalu Fatimah istirahat ditempat
tidurnya, setelah terbangun dari ranjangnya, kemaluannya (vagina) dalam keadan keluar darah, padahal
hari-hari sebelumnya dia tidak pernah mengalami sedemikian, dan yang menjadi
janggal dibenak hatinya, kira-kira dihitung dari mana permulan keluar darahnya,
mengingat dia tidur kurang lebih selama delapan jam, kemudian Fatimah tanya
sama orang tuanya dan orang tuanya tidak mengetahuinya, akhirnya Fatimah merasa
kesulitan mengingat ditempat tersebut minim orang yang mengetahui tentang seluk
beluk ilmu dalam masalah haid.
Pertanyaan
1. Menurut perspektif Fikih,
dihitung dari manakah permulaan haidnya Fatimah, mengingat dia tidur kurang
lebih selama delapan jam?
2. kepada siapakah Fatimah harus
bertanya, yang notabenenya di tempat tersebut tidak ada orang yang mengetahui tentang dinamika ilmu haid?
Sail: Murid kelas PK I Tsanawiyah
Jawaban:
1. Semenjak Fatimah bangun tidur
التهذيب - 000
وقال الشيخ القفال اذا افاقت المجنونة والدم بها متصل فشهرها ثلاثون يوما
وابتدائه من وقت الإفاقة لأن تلك الحالة حالة توجه الخطاب عليها
مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج
- (ج 2 / ص 58)
تَنْبِيهٌ : الْمُبْتَدَأَةُ : الْمُمَيِّزَةُ وَغَيْرُ الْمُمَيِّزَةِ
وَالْمُعْتَادَةُ كَذَلِكَ تَتْرُكُ الصَّلَاةَ وَغَيْرَهَا مِمَّا تَتْرُكُهُ
الْحَائِضُ بِمُجَرَّدِ رُؤْيَةِ الدَّمِ
2.
Ulama yang ada di daerahnya. Bila tidak ada, maka harus keluar
تحفة المحتاج في شرح
المنهاج - (ج 4 / ص 331)
( خَاتِمَةٌ ) يَجِبُ عَلَى الْمَرْأَةِ تَعَلُّمُ مَا
تَحْتَاجُ إلَيْهِ مِنْ أَحْكَامِ الْحَيْضِ وَالِاسْتِحَاضَةِ وَالنِّفَاسِ
فَإِنْ كَانَ زَوْجُهَا عَالِمًا لَزِمَهُ تَعْلِيمُهَا وَإِلَّا فَلَهَا
الْخُرُوجُ لِسُؤَالِ الْعُلَمَاءِ بَلْ يَجِبُ وَيَحْرُمُ عَلَيْهِ مَنْعُهَا
الباجوري - \ج 1\ص 113
يَجِبُ عَلَى الْمَرْأَةِ أنْ تَتَعَلَّمَ مَا
تَحْتَاجُ إلَيْهِ مِنْ أَحْكَامِ الْحَيْضِ وَالِاسْتِحَاضَةِ وَالنِّفَاسِ
فَإِنْ كَانَ زَوْجُهَا عَالِمًا لَزِمَهُ تَعْلِيمُهَا وَإِلَّا فَلَهَا
الْخُرُوجُ لِسُؤَالِ الْعُلَمَاءِ بَلْ يَجِبُ وَيَحْرُمُ عَلَيْهِ مَنْعُهَا