Kewajiban taklid bagi orang awam

 


📖 Kitab Risalah Aswaja karya KH. Hasyim Asy'ari rahimahullah
📝 Kewajiban taklid bagi orang awam

والعامى الذي لم يكن له نظر واستدلال ولم يقرأ كتابا في فروع المذهب إذا قال: أنا شافعي، لم يعتبر هذا كذلك بمجرد القول، وقيل: إذا التزم العامي مذهبا معينا يلزمه الإستمرار عليه لأنه إعتقد أن المذهب الذي انتسب إليه هو الحق، فعليه الوفاء بموجب اعتقاده، وللمقلد تقليد غير إمامه في حادثة، فله أن يقلد إماما في صلاة الظهر مثلا ويقلد إماما آخر في صلاو العصر. والتقليد بعد العمل جائز، فلو صلى شافعي ظن صحة صلاته على مذهبه ثم تبين بطلانها في مذهبه وصحتها على مذهب غيره فله تقليده ويكتفي بتلك الصلاة

Orang awam yang tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan pengkajian masalah dan beristidlal (melakukan pencarian sumber dalil), atau dia juga tidak mempunyai kemampuan untuk membaca sebuah kitab pun yang menjadi referensi dalam sebuah madzhab, lantas dia mengatakan bahwa aku bermadzhab Syafi'i, maka pernyataan seperti itu tidaklah dianggap sah sebagai pengakuan jika hanya sebatas ucapan belaka. Namun dikatakan: Jika orang awam itu konsisten mengikuti satu madzhab tertentu, maka wajib baginya untuk menetapi madzhab pilihannya. Karena jelaslah bahwa orang awam tersebut meyakini bahwa madzhab yang dia pilih adalah madzhab yang benar. Maka dari itu, konsekuensi yang harus dia terima adalah wajib menjalankan apa yang menjadi ketentuan madzhab yang dia yakini.

Dan bagi seseorang yang taklid, maka diperbolehkan untuk mengikuti selain imam yang ditaklidinya dalam sebuah permasalahan yang timbul padanya. Misalnya dia taklid kepada salah satu imam saat melaksanakan sholat dzuhur, lantas dia taklid dan mengikuti imam lain saat melaksanakan sholat ashar. Jadi taklid setelah selesainya melakukan sebuah amal adalah diperbolehkan. Dan untuk memahami hal ini, dapatlah digambarkan sebuah masalah: Jika orang yang bermadzhab Syafi'i melakukan sholat dan dia menyangka atas keabsahan sholatnya menurut pandangan madzhabnya, namun ternyata sholatnya adalah batal menurut madzhab yang dianutnya tapi sah menurut pendapat madzhab lain, maka diperbolehkan bagi dia untuk langsung taklid kepada madzhab lain yang mengesahkan sholatnya. Dengan demikian, maka cukup terpenuhilah kewajiban sholatnya itu.

📕 (Risalah Aswaja, hlm. 53)

🔄 Bersambung...

‌▬▬▬▬▬ஜ۩🔰🔰۩ஜ▬▬▬▬▬

🌐 Telegram : https://t.me/mengkajifiqih

hamba Tuhan

Penting ngaji

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler