📔Masail Udhhiyyah
📋12. Kurban Diserahkan kepada Panitia Tanpa Shighat Wakalah
.jpeg)
📚Pertanyaan:
Dalam masyarakat, sering kali seseorang yang berkurban menyerahkan hewan kurbannya kepada panitia dengan ucapan singkat:
"Ini hewan kurban untuk saya."
Tanpa ada pernyataan wakalah (perwakilan), lalu panitia menyerahkan penyembelihan kepada jagal atau tukang sembelih.
Apakah pelaksanaan kurban dengan cara seperti ini sudah mencukupi atau tidak?
📚Jawaban:
Menurut Imam Haramain dan Imam Al-Ghazali, cara penyerahan seperti ini sudah dianggap mencukupi, karena telah mengandung niat saat menyerahkan hewan kurban kepada wakil, meskipun tanpa ada pernyataan wakalah secara eksplisit.
📚Keterangan dari Kitab:
Syarah Al-Muhadzdzab (Ahkamul Fuqoha’ No. 189, Halaman 183)
ولـو قـال جـعـلـت هـذه الـشـاة أضـحـيـة فـهـل يكــفـيـه الـتـعـيــيــن والـقـصـد عـن نـيـة الـتــضـحـيــة والـذبــح فـيــه وجــهــان أصـحـهـمــا عـنــد ألأكــثـريــن لا يكــفـيـه الى أن قــال : ورجـح امــام الـحــرامـيــن والــغــزالي الأكــتـفــاء لـتـضـمــنــه الـنـيــة
_"Jika seseorang berkata: 'Aku menjadikan kambing ini sebagai kurban,' apakah cukup dengan penentuan dan maksud dari niat kurban serta penyembelihannya? Dalam hal ini terdapat dua pendapat. Pendapat yang lebih kuat menurut mayoritas ulama adalah bahwa hal tersebut tidak cukup. Namun, Imam Haramain dan Imam Al-Ghazali lebih mengunggulkan pendapat yang menyatakan bahwa hal tersebut sudah mencukupi, karena telah mengandung niat." (Ahkamul Fuqoha’ No. 189, Halaman 183).
📚Kesimpulan:
- Menurut Imam Haramain dan Imam Al-Ghazali, penyerahan hewan kurban kepada panitia tanpa pernyataan wakalah secara eksplisit tetap dianggap sah, karena telah mengandung niat saat menyerahkan hewan kurban.
- Tidak wajib ada pernyataan wakalah secara eksplisit untuk menyembelih dan membagikan daging kurban, karena hal tersebut sudah dimaklumi dalam praktik masyarakat.
19 Mei 2025
Langit Dua Dunia...
