PERKAKAS MASJID YANG SUDAH TIDAK TERPAKAI

 PERKAKAS MASJID YANG SUDAH TIDAK TERPAKAI



Deskripsi Masalah :

Di kampug saya sering terjadi ada barang yang sudah tidak di pakai untuk masjid, seperti kipas agin genteng dll, padahal kalau di jual atau di lelang masih bisa menghasilkan uang untuk biaya rehab masjid


Pertanyaan : 

Apakah ada dalam madzhab syafiiyah yang memperbolehkan untuk di jual atau di lelang ?. 


Jawaban:

Perlu di ketahui bahwa barang-barang masjid yang sudah tidak terpakai adakalanya berupa barang mauquf (diwaqofkan pada masjid) juga ada kalanya berupa barang mamluk (milik masjid), yaitu barang hasil dari hibah seseorang atau barang yang di beli dengan dana masholih


1. Apabila berupa mauquf (barang yang diwaqofkan pada masjid) selama masih bisa dimanfaatkan dan masjid masih membutuhkan walau di masa mendatang maka semua ulama' madzhab Syafi'i sepakat tidak memperbolehkan menjual barang waqof tsb, akan tetapi wajib disimpan dan di jaga.

*Apabila masjid sudah tidak membutuhkannya maka juga tidak boleh di jual, akan tetapi harus di alihkan pada masjid lain terdekat yang membutuhkannya atau dialihkan pada musholla, pondok atau madrasah bila sudah tidak ada masjid yang membutuhkannya*

Apabila barang-barang waqof tsb sudah tidak bisa dimanfaatkan kecuali dijadikan barang rongsokan (seperti kipas angin dll yang sudah rusak dan tidak bisa di servis) atau dijadikan bahan uruk (seperti genteng, batu bata dll yang sudah hancur) atau dijadikan kayu bakar (seperti bahan kayu yang sudah rapuh) maka terdapat khilaf ulama' :   

1. Menurut pendapat yang kuat (ashoh) hukumnya boleh menjual barang-barang tsb, bahkan menjadi wajib bila di khawatirkan akan rusak tersia-sia atau di curi orang 

2. Tidak boleh di jual secara mutlaq


2. Apabila berupa mamluk (barang milik masjid) maka boleh dijual tanpa khilaf, selama didasarkan pada hajat/maslahat


Refrensi :


[الرملي، شمس الدين، نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج، ٣٩٥/٥]

(وَالْأَصَحُّ جَوَازُ) (بَيْعِ حُصْرِ الْمَسْجِدِ إذَا بَلِيَتْ وَجُذُوعُهُ إذَا انْكَسَرَتْ) أَوْ أَشْرَفَتْ عَلَى الِانْكِسَارِ (وَلَمْ تَصْلُحْ إلَّا لِلْإِحْرَاقِ) لِئَلَّا تَضِيعَ فَتَحْصِيلٌ يَسِيرٌ مِنْ ثَمَنِهَا يَعُودُ عَلَى الْوَقْفِ أَوْلَى مِنْ ضَيَاعِهَا وَاسْتَثْنَيْت مِنْ بَيْعِ الْوَقْفِ لِصَيْرُورَتِهَا كَالْمَعْدُومَةِ، وَيُصْرَفُ لِمَصَالِحِ الْمَسْجِدِ ثَمَنُهَا إنْ لَمْ يُمْكِنْ شِرَاءُ حَصِيرٍ أَوْ جِذْعٍ بِهِ وَمُقَابِلُهُ أَنَّهَا تَبْقَى أَبَدًا، وَانْتَصَرَ لَهُ جَمْعٌ نَقْلًا وَمَعْنًى، وَمَحَلُّ الْخِلَافِ فِي الْمَوْقُوفَةِ وَلَوْ بِأَنْ اشْتَرَاهَا النَّاظِرُ وَوَقَفَهَا، بِخِلَافِ الْمَمْلُوكَةِ لِلْمَسْجِدِ بِنَحْوِ شِرَاءٍ فَإِنَّهَا تُبَاعُ جَزْمًا، وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ وَلَمْ تَصْلُحْ إلَى آخِرِهِ مَا لَوْ أَمْكَنَ اتِّخَاذُ نَحْوِ أَلْوَاحٍ مِنْهُ فَلَا تُبَاعُ قَطْعًا بَلْ يَجْتَهِدُ الْحَاكِمُ وَيَسْتَعْمِلُهُ فِيمَا هُوَ أَقْرَبُ لِمَقْصُودِ الْوَاقِفِ، حَتَّى لَوْ أَمْكَنَ اسْتِعْمَالُهُ بِإِدْرَاجٍ فِي آلَاتِ الْعِمَارَةِ امْتَنَعَ بَيْعُهُ فِيمَا يَظْهَرُ، وَقَدْ تَقُومُ قِطْعَةُ جِذْعٍ مَقَامَ آجُرَّةٍ وَالنُّحَاتَةُ مَقَامَ التُّرَابِ وَتَخْتَلِطُ بِهِ: أَيْ فَيَقُومُ مَقَامَ التِّبْنِ الَّذِي يُخْلَطُ الطِّينُ بِهِ كَمَا أَفَادَهُ الْأَذْرَعِيُّ وَأَجْرَيَا الْخِلَافَ فِي دَارٍ مُنْهَدِمَةٍ أَوْ مُشْرِفَةٍ عَلَى الِانْهِدَامِ وَلَمْ تَصْلُحْ لِلسُّكْنَى، وَفَرَّقَ بَعْضُهُمْ بَيْنَ الْمَوْقُوفَةِ عَلَى الْمَسْجِدِ وَاَلَّتِي عَلَى غَيْرِهِ، وَأَفْتَى الْوَالِدُ - رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى - بِأَنَّ الرَّاجِحَ مَعَ بَيْعِهَا سَوَاءٌ أُوقِفَتْ عَلَى الْمَسْجِدِ أَمْ عَلَى غَيْرِهِ.


المهذب الجزء 1 ص 445

( لا يباع موقوف وان خرب ) كشجرة جفت ومسجد انهدم وتعذرت اعادته وحصيره الموقوفة البالية وجذوعه المنكسرة ادامة للوقف في عينه ولانه يمكن انتفاع به كصلاة واعتكاف في ارض مسجد.


المجموع شرح المهذب الجزء 9 ص 295

( الثانية ) بيع العين الموقوفة باطل بلا خلاف عندنا سواء قلنا إن الملك فيه لله تعالى أو للموقوف عليه أو باق على ملك 



Wollohu a'lam

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler