PERTANYAAN :
bolehkah mengabung niat sholat dhuha dengan sholat hajat dan sholat istikharah..?
JAWAB :
Boleh menggabung sholat dhuha dengan sholat istikharah, hajat , karna shalat istikharah dan shalat hajat adalah shalat sunnah goiru maqsudah ( yakni yg tujuan nya hanya dilakukan nya shalat, apa saja / gugur dengan di lakukanya shalat yg lain wakaupun tidak diniati bersama shalat tersebut) .
Catatan :
boleh menggabung sholat dua sunnah ( atau lebih) dengan syarat :
☛Kedua nya merupakan sholat sunnah goiru maqsudah lidazatihi ( yg tujuan nya hanya di lakukan nya sholat apa saja ) .
☛Salah satunya shalat sunnah goiru maqsudah dan satunya bukan .
📚 REFRENSI :
[ غاية المنى شرح سفينة النجاة ص ٣٠٩]
أَوْ ذَاتِ سَبَبٍ وَجَبَ قَصْدُ الفِعْلِ والتَّعْبِينُ ، وَإِنْ كَانَتْ نَافِلَةٌ مُطْلَقَةٌ وَجَبَ قَصْدُ الفِعْلِ فَقَطْ .الفِعْلُ : أُصَلِّي ، والتَّعْبِينُ : ظُهْراً أَوْ عَصْراً ، والفَرْضِيَّةُ : فَرْضاً
⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯
( و ) الدرجة الثالثة من درجات النية هي إن كانت نافلة مطلقة ) أي : ليست مؤقتة ولا ذات سبب ( وجب ) عندئذ شيء واحد وهو ( قصد الفعل فقط ) و کالنفل المطلق *ما ألحق به من المقيد ، وهو الذي يقصد منه إيجاد مطلق صلاة لا صلاة مخصوصة ، نحو تحية المسجد ،* وسنة الوضوء ، والاستخارة ، وسنة الإحرام ، وسنة الطواف ، والقدوم من السفر ، والخروج للسفر ، ودخول منزل ، والخروج منه أو من الحمام ، وصلاة الحاجة ، وبأرض لم يعبد الله فيها ، وسنة القتل ، وسنة الدخول ، وصلاة الغفلة ، ونحو ذلك ، فيكفي فيها ما ذكره المصنف . من الفعل فقط ، *وهي تندرج في غيرها من فرض أو نفل ، وإن لم تنو معه ، بمعنى أنه يسقط طلبها*
Derajat yang ketiga dari derajat derajatnya niat yaitu : jika shalatnya merupakan shalat sunnah mutlak yakni shalat yang tidak memiliki waktu dan tidak memiliki sebab maka dalam keadaan ini wajib satu hal saja yaitu : menyengaja melakukan salat saja ,
dan disamakan dengan shalat Sunnah mutlak setiap shalat yang di taqyid- ti ( namanya di sandarkan pada suatu perkara) - yaitu shalat yang tujuannya adalah dilaksanakannya shalat secara mutlak ( shalat apa saja) bukan shalat yang tertentu - contohnya seperti : shalat tahiyatulal masjid , shalat sunat wudhu, shalat istikharah shalat sunnah ihram, shalat Sunnah thawaf, shalat sunnah ketika datang dari perjalanan , dan shalat sunah sebelum keluar untuk perjalanan dan shalat sunnah ketika memasuki rumah, shalat sunnah setelah keluar dari rumah atau dari kamar mandi , Dan shalat sunat hajat dan salat sunat di suatu bumi yang tidak dilaksanakan ibadah kepada Allah di bumi tersebut dan salat sunat peperangan dan salat sunnah ketika menghendaki jimak dan sholatul goflah (di waktu lalai : sholat awwabin) dan semisalnya maka apa yg di sebut kan oleh kiai musonnif ( niat melakukan sholat saja ) telah mencukupi (sah) pada sholat tersebut .
*Dan sholat tersebut telah masuk pada sholat yang lain yg di lakukan maupun sholat sunnah atau fadhu , meskipun sholat sholat sunnah tadi tidak di niati bersama sholat yg di lakukan , dengan artian melakukan sholat yg lain sudah menggugurkan di perintahkannya shalat tersebut.*
[ Dalam segi pahalanya
ويثاب عليها عند الرملي ، وقال ابن حجر : لا يثاب عليها ، إلا إذا نواها مع تلك الصلاة .
Dan mendapatkan pahala atas shalat shalat tsb menurut imam ramli ( meski tak di niati juga ) , sedangkan menurut imam ibn hajar tidak mendapatkan pahala kecuali ketika di niati bersama shalat yang di lakukan .
ولو شرّك في نيته بين فرضين ، أو نفلين مقصودين بالفعل كعيد واستسقاء أو فرض و نفل مقصود کصلاة الظهر وبعديته أو قبليته ، لم تنعقد الصلاة ، بخلاف ما لو شرك بين فرض و نفل غير مقصود کصلاة الفجر وتحية المسجد وسنة الوضوء ، أو بين نفل مقصود وغير مقصود کسنة الفجر وسنة الوضوء وتحية المسجد ، أو بين نفلين غير مقصودين كسنة الوضوء وتحية المسجد وسنة الإحرام ، فإن الصلاة في جميع هذه الصور تنعقد
Dan jika seseorang
1. menggabung niatnya di dalam dua salat : fardhu
2. atau menggabung niat di antara dua salat sunnah yang sama-sama ada tujuan dengan dilaksanakannya contohnya seperti salat ied dan salat Istisqo 3.
atau menggabung niat antara salat fardhu dan salat Sunnah yang ada tujuan nya (مقصود لذاته) seperti salat dhuhur dan ba'diyah atau qobliyah dhuhur maka salatnya tidak sah .
Berbeda halnya jika seseorang
1. menggabung niat di antara salat fardhu dengan salat sunnah ghairu maksud seperti shalat sunnah subuh (digabung) dengan shalat sunnah tahiyatal masjid dan shalat sunnah wudhu
2. atau menggabung di antara salat Sunnah maksud dengan salat sunnah ghairu maqsud seperti salat Sunnah wudhu dan salat sunnah tahiyatul masjid dan salat Sunnah ihram maka salat yang ada pada semua contoh-contoh tersebut hukumnya sah
والله أعلم
╰➤ 𝗙𝗮𝗲𝗱𝗮𝗵 𝗤