Ketika disuruh memimpin doa, seringkali memanjatkan doa yang masyhur, diantaranya adalah doa
رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
Sehingga ada banyak yang bertanya bagaimana cara menjamakkan doa tersebut.
Ketika doa tersebut digunakan untuk jamak, maka secara Nahwu susunannya adalah
ربنا اغفر لَنا ولوالدِينا وارحمهم كما رَبَّوْنا صِغارا
Rabbanaghfirlana waliwalidina warhamhum kama robbauna shighoro
Lafal رب yang aslinya bermakna "Tuhanku" menjadi ربنا "Tuhan kami"
Lafal لي menjadi لنا
Lafal ولوالدي yang aslinya bermakna "kedua orang tua kami" menjadi ولوالدِينا, ro'nya berharokat kasrah dan bermakna "para orang tua kami"
*Kenapa tidak dibaca fathah dalnya sehingga menjadi ولوالدَينا?*
Kalau difathah, berarti lafal tersebut tatsniyah. Meskipun ma'na secara bahasa Indonesia (kedua orang tua kami) ada sisi benarnya, tetapi secara ilmu lughot Arab kurang tepat, karena jika tatsniyah maka berarti kedua orang tua saya adalah kedua orang tua mereka (yang mengamini).
Bedahalnya dengan ولواديِنا dengan dibaca kasroh, lafal tersebut jamak dan artinya adalah kedua orang tua saya dan kedua orang tua mereka. Dan ini yg benar
Lafal وارحمهما menjadi وارحمهم karena menggunakan dlomir jamak
Lafal ربيا menjadi ربَّوْا, sebagaimana tashrifan رمى، رمَيَا، رمَوْا
Lafal ني menjadi نا
Lafal صغيرا dijamak taksirkan menjadi صِغارا
Semoga bermanfaat....