PEMBAGIAN ZAKAT FITRAH
___________________
Deskripsi Masalah :
Badan amil berhasil menghimpun zakat fitrah 100 fitrah beras dan 50 fitrah uang. Di daerahnya hanya ada 5 asnaf(golongan) dari 8 asnaf(golongan) yaitu :
65 miskin
11 amil
17 sabilillah
2 mu’alaf
1 musafir.
___________________
Pertanyaan :
Bagaimanakah cara pembagiannya dari 5 asnaf(golongan) seperti yang tersebut diatas sehingga amil betul-betul faham dan amanah?
__________________
Jawaban :
Amil atau imam membagikan zakat yang terkumpul kepada semua golongan yang dijumpai didaerah tempat zakat itu dengan jumlah nominal yang sama pada masing-masing individu dalam satu golongan dibagi dengan rata.
Sedangkan pembagian zakat sesuai deskripsi masalah tersebut :
Zakat terkumpul sebanyak 100 fitrah beras (nominalnya sama) dan 50 fitrah uang (nominalnya sama), maka masing-masing ashnaf(golongan) mendapat :
25 fitrah beras dan 10 fitrah uang lalu dibagi rata pada masing-masing 65 orang miskin.
25 fitrah beras dan 10 fitrah uang lalu dibagi rata pada masing-masing 11 amil.
25 fitrah beras dan 10 fitrah uang lalu dibagi rata pada masing-masing 17 sabilillah.
25 fitrah beras dan 10 fitrah uang lalu dibagi rata pada masing-masing 2 mu’allaf.
25 fitrah beras dan 10 fitrah uang diberikan semua pada 1 musafir.
Referensi :
روضة الطالبين وعمدة المفتين – (ج 1 / ص 262)
(فرع) التسوية بين الأصناف واجبة وإن كانت حاجة بعضهم أشد إلا أن العامل لا يزاد على أجرة عمله كما سبق. وأما التسوية بين آحاد الصنف سواء استوعبوا أو اقتصر على بعضهم فلا يجب لكن يستحب عند تساوي الحاجات هذا إذا قسم المالك قال في التتمة فأما إن قسم الإمام فلا يجوز تفضيل بعضهم عند تساوي الحاجات لأن عليه التعميم فتلزمه التسوية والمالك لا تعميم عليه فلا تسوية. قلت: هذا التفصيل الذي في التتمة وإن كان قويا في الدليل فهو خلاف مقتضى إطلاق الجمهور استحباب التسوية وحيث لا يجب الاستيعاب قال أصحابنا يجوز الدفع إلى المستحقين من المقيمين بالبلد والغرباء ولكن المستوطنون أفضل لأنهم جيرانه والله أعلم.
____________________
Bagian tentang Keadilan dalam Distribusi Zakat:
Keadilan antara golongan yang menerima zakat adalah wajib, meskipun kebutuhan beberapa dari mereka lebih besar. Namun, petugas zakat tidak boleh menerima lebih dari upah kerjanya, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Keadilan antara individu dalam satu golongan, baik semua individu di dalam golongan tersebut atau sebagian dari mereka, tidak wajib. Namun, disarankan jika kebutuhan mereka sama. Ini berlaku jika zakat dibagikan oleh pemilik zakat (muzakki).
Jika zakat dibagikan oleh imam, tidak boleh ada preferensi individu dalam satu golongan jika kebutuhan mereka sama, karena imam harus mendistribusikan zakat secara merata. Oleh karena itu, keadilan harus diberikan. Berbeda dengan pemilik zakat yang tidak wajib mendistribusikan zakat secara merata, sehingga keadilan tidak diperlukan.
Detail ini meskipun memiliki dasar argumen yang kuat, bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama yang tetap menyarankan keadilan dalam pendistribusian zakat.
Menurut pendapat para ulama, boleh memberikan zakat kepada penerima yang tinggal di wilayah setempat maupun orang asing. Namun, penduduk setempat lebih diutamakan karena mereka adalah tetangganya. Wallahu a'lam.
____________________
✍️ Saya berikan titik point nya
- Keadilan Antara Golongan: Keadilan antara golongan yang menerima zakat adalah wajib, meskipun kebutuhan beberapa dari mereka lebih besar. Namun, petugas zakat hanya dibayar sesuai dengan upah kerjanya, seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
- Keadilan Antara Individu dalam Satu Golongan: Keadilan antara individu dalam satu golongan, baik semua individu di dalam golongan tersebut atau sebagian dari mereka, tidak wajib. Namun, disarankan jika kebutuhan mereka sama. Ini berlaku jika zakat dibagikan oleh pemilik zakat.
- Pembagian oleh Imam: Jika zakat dibagikan oleh imam, tidak boleh ada preferensi individu dalam satu golongan jika kebutuhan mereka sama, karena imam harus mendistribusikan secara merata. Oleh karena itu, keadilan harus diberikan. Berbeda dengan pemilik zakat yang tidak wajib mendistribusikan secara merata, sehingga keadilan tidak diperlukan.
- Pendapat Mayoritas Ulama: Meskipun detail dalam kitab "tammah" memiliki dasar argumen yang kuat, pendapat mayoritas ulama tetap menyarankan keadilan dalam pendistribusian zakat.
- Pemberian kepada Penerima di Wilayah dan Orang Asing: Menurut pendapat para ulama, boleh memberikan zakat kepada penerima yang tinggal di wilayah setempat maupun orang asing. Namun, penduduk setempat lebih diutamakan karena mereka adalah tetangganya.
___________
فتح الوهاب – (ج 2 / ص 49)
فصل في حكم استيعاب الاصناف والتسوية بينهم وما يتبعهما، (يجب تعميم الاصناف) الثمانية في القسم (إن أمكن) بأن قسم الامام ولو بنائبه ووجدوا لظاهر الآية سواء في ذلك زكاة الفطر وزكاة المال (وإلا) أي وإن لم يكن بأن قسم المالك إذ لا عامل أو الامام ووجد بعضهم كأن جعل عاملا بأجرة من بيت المال، (ف) – تعميم (من وجد) منهم لان المعدوم لا سهم له فإن لم يوجد أحد منهم حفظت الزكاة، حتى يوجدوا أو بعضهم (وعلى الامام تعميم الآحاد) أي آحاد كل صنف من الزكوات الحاصلة عنده، إذ لا يتعذر عليه ذلك، (وكذا المالك) عليه التعميم (إن انحصروا) أي الآحاد (بالبلد) بأن سهل عادة ضبطهم، ومعرفة عددهم (ووفى) بهم (المال) فإن أخل أحدهما بصنف، ضمن لكن الامام إنما يضمن من مال الصدقات، لا من ماله والتصريح، بوجوب تعميم الآحاد من زيادتي (وإلا) بأن لم ينحصروا أو انحصروا ولم يف بهم المال (وجب إعطاء ثلاثة) فأكثر من كل صنف لذكره، في الآية بصيغة الجمع، وهو المراد بفي سبيل الله، وابن السبيل الذي هو للجنس، ولا عامل في قسم المالك الذي الكلام فيه، ويجوز حيث كان أن يكون واحدا إن حصلت به الكفاية كما يستغني عنه فيما مر (وتجب التسوية بين الاصناف) غير العامل ولو زادت حاجة بعضهم، ولم يفضل شئ عن كفاية بعض آخر، كما يعلم مما يأتي سواء أقسم الامام أو المالك، (لا بين آحاد الصنف) فيجوز تفضيل بعضهم على بعض (إلا إن يقسم الامام وتتساوى الحاجات) فتجب التسوية لان عليه التعميم فعليه التسوية، بخلاف المالك، إذ لم ينحصروا أو لم يف بهم المال، وبهذا جزم الاصل ونقله في الروضة كأصلها عن التتمة لكن تعقبه فيها، بأنه خلاف مقتضى إطلاق الجمهور استحباب التسوية.
___________________
Bagian tentang hukum mendistribusikan zakat kepada delapan golongan dan keadilan dalam distribusi mereka, serta hal-hal terkait:
(Mendistribusikan zakat kepada) delapan golongan ini wajib dilakukan secara merata jika memungkinkan. Artinya, jika zakat tersebut dibagikan oleh imam atau wakilnya, dan golongan-golongan tersebut ada, maka mereka harus diberi zakat sesuai dengan ayat Al-Quran. Hal ini berlaku untuk zakat fitrah maupun zakat harta.
Jika zakat dibagikan oleh pemilik harta zakat (muzakki) karena tidak ada petugas zakat, atau jika dibagikan oleh imam dan hanya sebagian golongan yang ada, maka zakat harus diberikan kepada golongan-golongan yang ada. Karena yang tidak ada tidak berhak menerima zakat. Jika tidak ditemukan salah satu golongan, maka zakat harus disimpan hingga mereka ditemukan atau sebagian dari mereka ditemukan.
Imam juga harus mendistribusikan zakat kepada setiap individu dari setiap golongan yang ada, karena ia tidak kesulitan untuk melakukannya. Demikian juga pemilik zakat harus mendistribusikan zakat kepada setiap individu dari setiap golongan jika mereka berada dalam satu wilayah yang mudah dijangkau dan diketahui jumlahnya, serta jika zakat mencukupi.
Jika imam atau pemilik zakat tidak memberikan zakat kepada satu golongan, maka ia berdosa. Namun imam hanya menanggung dari harta zakat, bukan dari hartanya sendiri.
Jika golongan-golongan ini tidak terbatas di satu wilayah atau zakat tidak mencukupi, maka wajib memberikan zakat kepada tiga orang atau lebih dari setiap golongan, karena dalam ayat Al-Quran disebutkan dalam bentuk jamak. Begitu juga untuk golongan "fi sabilillah" dan "ibn sabil" yang merupakan bentuk umum. Tidak ada petugas zakat dalam pembagian oleh pemilik harta zakat yang dibahas di sini.
Dalam situasi di mana satu orang cukup untuk memenuhi kebutuhan, maka satu orang tersebut boleh menerima zakat, seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Keadilan harus diberikan kepada setiap golongan kecuali petugas zakat, meskipun kebutuhan beberapa dari mereka lebih banyak, jika tidak ada kelebihan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sebagian yang lain, seperti yang akan dijelaskan berikutnya, baik zakat dibagikan oleh imam atau pemilik zakat.
Tidak perlu keadilan dalam memberikan zakat kepada individu-individu dalam satu golongan, jadi boleh memprioritaskan beberapa dari mereka, kecuali jika imam membagikan dan kebutuhan mereka sama, maka keadilan harus diberikan karena imam harus mendistribusikan secara merata. Berbeda dengan pemilik zakat, jika mereka tidak terbatas atau zakat tidak mencukupi.
Namun, hal ini bertentangan dengan pendapat mayoritas ulama yang menyatakan bahwa keadilan dalam memberikan zakat adalah hal yang disukai.
_____________
✍️ Saya berikan point penting pada ibarot ini ...
1. Kewajiban Distribusi: Mendistribusikan zakat kepada delapan golongan secara merata adalah wajib jika memungkinkan, baik untuk zakat fitrah maupun zakat harta.
2. Pembagian oleh Imam atau Wakilnya: Jika zakat dibagikan oleh imam atau wakilnya dan delapan golongan tersebut ada, mereka harus menerima zakat sesuai dengan ayat Al-Quran.
3. Pembagian oleh Muzakki (Pemilik Harta) : Jika tidak ada petugas zakat, pemilik harta zakat harus membagikan zakat kepada golongan-golongan yang ada. Jika tidak ada salah satu golongan, zakat disimpan hingga mereka ditemukan.
4. Tanggung Jawab Imam: Imam harus mendistribusikan zakat kepada setiap individu dari setiap golongan yang ada, karena ia tidak kesulitan untuk melakukannya.
5. Tanggung Jawab Muzakki : Pemilik zakat harus mendistribusikan zakat kepada setiap individu dari setiap golongan jika mereka berada di satu wilayah dan zakat mencukupi.
6. Tiga Orang atau Lebih : Jika golongan-golongan ini tidak terbatas di satu wilayah atau zakat tidak mencukupi, wajib memberikan zakat kepada tiga orang atau lebih dari setiap golongan.
7. Keadilan antara Golongan: Keadilan harus diberikan kepada setiap golongan kecuali petugas zakat, meskipun kebutuhan beberapa dari mereka lebih banyak.
8. Perbedaan Pembagian Imam dan Muzakki: Tidak perlu keadilan dalam memberikan zakat kepada individu-individu dalam satu golongan, kecuali jika imam membagikan dan kebutuhan mereka sama.
9. Pendapat Mayoritas Ulama: Pendapat mayoritas ulama menyatakan bahwa keadilan dalam memberikan zakat adalah hal yang disukai.
______________________
فتح المعين وإعانة الطالبين – (ج 2 / ص 221)
(تنبيه) ولو فرق المالك الزكاة سقط سهم العامل، ثم إن انحصر المستحقون، ووفى بهم المال، لزم تعميمهم، وإلا لم يجب، ولم يندب لكن يلزمه إعطاء ثلاثة من كل صنف، وإن لم يكونوا بالبلد وقت الوجوب، ومن المتوطنين أولى. ولو أعطى اثنين من كل صنف، والثالث موجود، لزمه أقل متمول غرما له من ماله، ولو فقد بعض الثلاثة رد حصته على باقي صنفه، إن احتاجه، وإلا فعلى باقي الاصناف. ويلزم التسوية بين الاصناف، وإن كانت حاجة بعضهم أشد، لا التسوية بين آحاد الصنف، بل تندب. واختار جماعة – من أئمتنا – جواز صرف الفطرة إلى ثلاثة مساكين، أو غيرهم من المستحقين، ولو كان كل صنف – أو بعض الاصناف – وقت الوجوب محصورا في ثلاثة فأقل، استحقوها في الاولى. وما يخص المحصورين في الثانية من وقت الوجوب، فلا يضر حدوث غنى أو موت أحدهم، بل حقه باق بحاله، فيدفع نصيب الميت لوارثه، وإن كان هو المزكي. ولا يشاركهم قادم عليهم ولا غائب عنهم وقت الوجوب. فإن زادوا على ثلاثة، لم يملكوا إلا بالقسمة. ولا يجوز لمالك نقل الزكاة عن بلد المال، ولو إلى مسافة قريبة، ولا تجزئ، ولا دفع القيمة في غير مال التجارة، ولا دفع عينه فيه. ونقل عن عمر وابن عباس وحذيفة – رضي الله عنهم – جواز صرف الزكاة إلى صنف واحد، وبه قال أبو حنيفة، ويجوز عنده نقل الزكاة – مع الكراهة – ودفع قيمتها. وعين مال التجارة.
(قوله: تنبيه) أي من حكم استيعاب الاصناف والتسوية بينهم، وما يتبع ذلك وقد أفرده الفقهاء بفصل مستقل.
(قوله: ولو فرق المالك إلخ) خرج به الامام، فإنه إذا فرق لم يسقط سهم العامل نعم، إن جعل للعامل أجرة في بيت المال سقط أيضا. (والحاصل) أنه إن فرق الامام وجب عليه تعميم الاصناف الثمانية بالزكاة. وإن فرق المالك أو نائبه وجب عليه تعميم سبعة أصناف. ومحل وجوب التعميم في الشقين إن وجدوا، وإلا فمن وجد منهم، حتى لو لم يوجد إلا فقير واحد صرفت كلها له. والمعدوم لا سهم له، قال في النهاية: قال ابن الصلاح – والموجود الآن أربعة: فقير، ومسكين، وغارم، وابن السبيل. وإلا مر – كما قال – في غالب البلاد، فإن لم يوجد أحد منهم حفظت حتى يوجد بعضهم اهـ
(قوله: ثم إن انحصر المستحقون إلخ) أي في البلد. ومحل هذا فيما إذا كان المخرج للزكوات المالك، فإن كان الامام فلا يشترط انحصارهم فيها، بل يجب عليه تعميمهم، وإن لم ينحصروا. والمراد تعميم من وجد في الاقليم الذي يوجد فيه تفرقة الزكاة، لا تعميم جميع المستحقين في الدنيا، لتعذره. (والحاصل) يجب على الامام – إذا كان هو المخرج للزكوات – أربعة أشياء: تعميم الاصناف، والتسوية بينهم، وتعميم آحاد كل صنف، والتسوية بينهم إن استوت الحاجات. وإذا كان المخرج المالك: وجبت أيضا – ما عدا التسوية بين الآحاد – إلا إن انحصروا في البلد ووفى المال بهم، فإنها تجب أيضا. فإن أخل المالك أو الامام – حيث وجب عليه التعميم – بصنف، غرم له حصته لكن الامام إنما يغرم من الصدقات، لا من مال نفسه.
____________________
فتح المعين وإعانة الطالبين – (ج 2 / ص 221)
(Peringatan) Jika pemilik membagi zakat, maka bagian untuk amil (pengelola zakat) tidak perlu diberikan. Kemudian, jika penerima zakat terbatas jumlahnya, dan harta zakat mencukupi untuk mereka, maka wajib untuk memberikan zakat kepada semua penerima tersebut. Jika tidak mencukupi, tidak wajib dan tidak dianjurkan, tetapi pemilik harus memberikan zakat kepada tiga orang dari setiap golongan penerima zakat, meskipun mereka tidak berada di wilayah pada saat wajibnya zakat, dan lebih baik memilih yang menetap.
Jika pemilik memberikan zakat kepada dua orang dari setiap golongan, sementara yang ketiga ada, maka ia harus membayar sisa hartanya dari kantongnya sendiri. Jika salah satu dari tiga penerima tidak ada, bagiannya diberikan kepada penerima lain dalam golongan yang sama jika dibutuhkan, atau kepada golongan lain jika tidak dibutuhkan. Wajib untuk meratakan pembagian antara golongan, meskipun kebutuhan sebagian lebih besar, tetapi meratakan di antara individu dalam golongan hanya dianjurkan.
Beberapa ulama dari kami membolehkan memberikan zakat fitrah kepada tiga orang miskin atau penerima lainnya, meskipun jika setiap golongan atau sebagian dari golongan jumlahnya terbatas pada tiga orang atau kurang pada waktu wajibnya zakat, mereka berhak menerimanya dalam prioritas pertama. Untuk yang terbatas jumlahnya pada waktu wajib kedua, kekayaan atau kematian salah satu dari mereka tidak membatalkan haknya, tetapi haknya tetap ada dan bagiannya diberikan kepada ahli warisnya, meskipun dia adalah pemberi zakat.
Penerima baru yang datang dan orang yang tidak berada di wilayah saat wajibnya zakat tidak ikut berhak. Jika lebih dari tiga orang, mereka tidak memiliki hak sampai zakat dibagi. Tidak diperbolehkan bagi pemilik memindahkan zakat dari wilayah harta zakat, bahkan jika jaraknya dekat, dan tidak sah jika zakat dipindahkan, dibayar dengan nilai selain harta dagang, atau diberikan dalam bentuk harta dagang itu sendiri.
Diriwayatkan dari Umar, Ibn Abbas, dan Hudzaifah – semoga Allah meridhoi mereka – bahwa mereka membolehkan pemberian zakat kepada satu golongan saja, dan ini juga pendapat Abu Hanifah. Menurutnya, diperbolehkan memindahkan zakat dengan makruh dan membayar dengan nilainya dalam harta dagang.
(Penjelasan: Peringatan) Berarti dari aturan meratakan pembagian golongan dan apa yang mengikuti itu, yang telah dikhususkan oleh para ahli fiqh dalam bab tersendiri.
(Penjelasan: Jika pemilik membagi dll.) Dikecualikan imam, jika dia yang membagi, bagian untuk amil tidak gugur. Ya, jika diberikan upah kepada amil dari baitul mal, juga gugur. (Kesimpulan) Jika imam yang membagi zakat, wajib baginya untuk meratakan zakat kepada delapan golongan. Jika pemilik atau wakilnya yang membagi, wajib meratakannya kepada tujuh golongan. Kewajiban meratakan berlaku jika golongan tersebut ada, jika tidak ada, maka kepada siapa saja yang ada, bahkan jika hanya ada satu orang miskin, zakat diberikan seluruhnya kepadanya. Bagi yang tidak ada, tidak ada bagian untuknya.
Dikatakan di Nihayah: Ibn Sholah berkata – dan yang ada sekarang adalah empat golongan: fakir, miskin, gharim (yang berhutang), dan ibnu sabil. Ini juga terjadi – sebagaimana dikatakan – di kebanyakan wilayah, jika tidak ada satu pun dari mereka, zakat disimpan hingga ada yang layak.
(Penjelasan: kemudian jika penerima zakat terbatas dll.) Berarti dalam wilayah. Ini berlaku jika pemilik yang membagi zakat. Jika imam yang membagi, tidak wajib penerima terbatas pada wilayah, tetapi wajib meratakan kepada semua penerima, meskipun tidak terbatas. Maksudnya adalah meratakan kepada yang ada di wilayah di mana zakat dibagi, bukan meratakan kepada semua penerima di dunia karena itu tidak mungkin. (Kesimpulan) Imam yang membagi zakat wajib memenuhi empat hal: meratakan golongan, menyamakan di antara mereka, meratakan individu dalam setiap golongan, dan menyamakan mereka jika kebutuhannya sama. Jika pemilik yang membagi zakat, juga wajib – kecuali menyamakan antara individu – kecuali jika golongan tersebut terbatas di wilayah dan harta zakat mencukupi, maka wajib juga. Jika pemilik atau imam lalai dalam meratakan zakat yang wajib, maka mereka harus membayar ganti rugi, tetapi imam hanya membayar dari zakat, bukan dari harta pribadinya.
____________________
✍️ Saya ringkas di bawah ini dari ibarot فتح المعين وإعانة الطالبين – (ج 2 / ص 221....
Aturan-aturan dalam pembagian zakat, khususnya mengenai distribusi zakat oleh pemilik (malik) dan imam. Beberapa poin penting yang dibahas meliputi:
- Jika pemilik membagikan zakat, bagian untuk amil (pengelola zakat) tidak perlu diberikan.
- Jika penerima zakat terbatas jumlahnya di dalam wilayah tertentu, maka zakat harus diberikan kepada semua penerima tersebut. Jika tidak mencukupi, tidak wajib memberikan kepada semua.
- Pemilik zakat harus memberikan zakat kepada tiga orang dari setiap golongan penerima zakat, jika memungkinkan.
- Tidak diperbolehkan memindahkan zakat dari wilayah asalnya ke wilayah lain, bahkan jika jaraknya dekat.
- Sebagian ulama membolehkan pemberian zakat kepada satu golongan saja, sementara sebagian lain tidak.
____________________
2 Maret 2025