IMAM & MAKMUM BEDA NIAT, APAKAH SAH SHOLATNYA?


IMAM & MAKMUM BEDA NIAT, APAKAH SAH SHOLATNYA?


🔄 Pertanyaan :

Assalamu'alaikum...

Saat saya hendak melakukan shalat Zuhur, saya menemui org yg sedang shalat kemudian saya pun bermakmum kpd org tersebut.. selepasnya shalat, org itu bilang klo sebelumnya dia sedang shalat sunnah,
Dari situ saya menjadi kaget karena ternyata saya bermakmum kpd org yg shalat sunnah pdhl saya sedang melakukan sholat wajib..

Berarti shalat saya itu harus di ulang ya?🙏

➡️ Jawaban :

Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.

Perbedaan niat yang terjadi antara makmum dan imam itu tidak akan merusak keabsahan sholatnya, yakni dalam artian sholat mereka tetap sah selama tatacara sholat yang dilakukan adalah sama, bukan sholat yang dalam tatacaranya itu berbeda semisal imam sedang melakukan sholat jenazah kok makmumnya malah berniat sholat fardhu.

Adapun yang dialami oleh penanya adalah bermakmum kepada orang yang sedang sholat sunnah, maka dalam hal ini sholatnya tetap sah karena tidak ada tatacara yang khusus seperti saat imam sedang melakukan sholat jenazah, sholat istisqo dan lainnya.

📚 Referensi :

من شروط الاقتداء توافق نظم صلاتيهما في الأفعال الظاهرة، فلا يصح الاقتداء مع اختلافه كمكتوبة وكسوف أو جنازة لتعذر المتابعة، ويصح الاقتداء لمؤدّ بقاض ومفترض بمتنفل، وفي طويلة بقصيرة كظهر بصبح وبالعكس ولا يضر اختلاف نية الإمام والمأموم

“Diantara syarat sah bermakmum adalah adanya kesamaan dalam (tatacara) sholat keduanya (yakni imam dan makmum) dalam gerakannya. Oleh karena itu tidak sah seorang makmum mengikuti imam dengan adanya perbedaan (tatacara) seperti makmum melakukan sholat fardhu sedangkan imamnya melakukan sholat gerhana atau sholat jenazah. Namun sah bermakmum untuk jenis sholat yang ada'an maupun qodhoan, sholat fardhu maupun sholat sunnah, serta jenis sholat yang panjang dengan jenis sholat yang pendek semisal jika makmum berniat sholat dzuhur sedangkan imamnya berniat sholat shubuh atau sebaliknya. Dan tidak rusak sholatnya ketika ada perbedaan niat antara imam dan makmum”

📕 (Hasyiyah Al-Bujairomi jilid 2, hlm. 345)

📚 Tambahan referensi :

تصح صلاة النفل خلف الفرض والفرض خلف النفل، وتصح صلاة فريضة خلف فريضة أخرى توافقها في العدد كظهر خلف عصر، وتصح فريضة خلف فريضة أقصر منها، وكل هذا جائز بلا خلاف عندنا

“Sah sholat sunnah dibelakang orang yang sedang sholat wajib, dan sah sholat wajib dibelakang orang yang sedang sholat sunnah. Demikian juga sah sholat wajib dibelakang orang yang sedang melakukan sholat wajib lainnya yang mana dalam jumlah rakaatnya itu sama, seperti orang yang sedang sholat dzuhur (bermakmum) dibelakang orang yang sedang sholat ashar. Kemudian sah sholat wajib dibelakang sholat wajib lainnya yang rakaatnya lebih pendek, semuanya ini boleh tanpa adanya perbedaan pendapat dikalangan kami (madzhab Syafi'i)”

📕 (Majmu' Syarah Muhadzdzab jilid 4, hlm. 168)

📚 Tambahan referensi :

ونية كل مصل نية نفسه لا يفسدها عليه أن يخالفها نية غيره وإن أمه

“Niat setiap musholli adalah untuk dirinya sendiri, sedangkan niat orang yang mengimaminya jika berbeda itu tidak akan membuat rusak (sholatnya)”

📕 (Al-Umm jilid 1, hlm. 201)

📚 Kemudian :

ولو صلى مسافر بمسافرين ومقيمين ونوى أن يصلى ركعتين فلم يكمل الصلاة حتى نوى أن يتم الصلاة بغير مقام أو ترك الرخصة في القصر كان على المسافرين والمقيمين التمام ولم تفسد على واحد من الفريقين صلاته

“Seandainya ada seorang musafir yang mengimami sholat musafir yang lain dan orang mukim, lalu dia berniat (qoshor) dengan sholat dua rakaat namun ternyata dia malah berniat menyempurnakan sholat (menjadi empat rakaat) setelah itu dengan meninggalkan rukhsoh sholat dua rakaat, maka saat itu sholatnya makmum musafir yang lain dan orang mukim yang dibelakangnya secara sempurna (dengan empat rakaat) tidaklah rusak (batal), karena sholat mereka masing-masing tidak merusak sholat yang lainnya”

📕 (Al-Umm jilid 1, hlm. 209)

والله أعلم بالصواب

📎 Telegram : https://t.me/mengkajifiqih

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler