WUDHU’ DENGAN CARA MENYELAM LAUT / SUNGAI



WUDHU’ DENGAN CARA MENYELAM LAUT / SUNGAI / KOLAM

___________________


Deskripsi Masalah


Termasuk rukun wudhu’ adalah tartib sedangkan yang dinamakan tartib adalah meletakkan sesuatu secara berurutan seperti membasuh wajah, kemudian beralih membasuh kedua tangan lalu mengusap sebagian rambut dikepala dan seterusnya . Studi kasus Ahmad dan Mahmud memancing ikan disungai ketika Ahmad mendengar adzan ia ingin sholat langsung menyelam dengan berniat wudhu’ sambil barenang setelah itu ia kembali ketempat semula lalu pulang bersamaan dan melakukan sholat.


Pertanyaannya


Sahkah wudhu Ahmad dengan cara menyelam dalam air karena kalau dilihat secara dhahir tubuhnya Ahmad bersamaan terkena air ( tidak tartib)


Jawaban

Hukum wudhu’nya Ahmad dengan cara menyelam dalam air laut atau sungai atau dalam kolam renang adalah sah, dengan syarat ketika menyelam berniat yang bersamaan dengan terkenanya air keanggoto tubuh yaitu muka karena pada hakikatnya adalah tartib walau hanya dengan sekejap .


Referensi:


الباجوري على ابن القاسم .ج ١ ص ٥٣


ولو اغمس المحدث حدثا أصغر ناويا الوضوء أجزأه وإن لم يمكث لحصول الترتيب فى لحظات لطيفة لكن لابد أن تكون النية مقترنا للإصابة الماء لوجهه لأنه يجب أن تكون النية عند ..غسل الوجه


(إعانة الطالبين, 1/42


وَلَوِ انْغَمَسَ مُحْدِثٌ وَلَوْ فِي مَاءٍ قَلِيْلٍ بِنِيَّةٍ مُعْتَبَرَةٍ مِمَّا مَرَّ أَجْزَأَهُ عَنِ الوُضُوْءِ وَلَوْ لَمْ يَمْكُثْ فِي الِإنْغِمَاسِ زَمَنًا يُمْكِنُ فِيْهِ التَّرْتِيْبُ


Kesimpulan


Apabila seseorang yang sedang hadats kecil menyelam dalam air meskipun dalam air yang sedikit dengan disertai niat yang dianggap oleh syara’ maka wudhunya dianggap cukup meskipun dalam masa menyelam tidak ada masa/tempo untuk memungkinkan baginya menjalani tartib.


(Keterangan dalam air yang sedikit) artinya menyelam dalam air muthlak meskipun airnya sedikit, namun cukupnya wudhu dengan menyelam tersebut bila seseorang yang hadats niat saat sudah dalam keadaan menyelam dengan sempurna, bila belum maka yang terangkat hanya hadats yang terdapat pada wajah saja bila disertai dengan niat dan sisa air lainnya menjadi musta’mal.(Keterangan dengan disertai niat yang dianggap oleh syara’) seperti “niat menghilangkan hadats, niat wudhu atau fadhunya wudhu”.


(Keterangan maka wudhunya dianggap cukup) karena tartib dapat ia hasilkan dalam masa yang amat sekejap ( Keterangan meskipun dalam masa menyelam tidak ada masa untuk memungkinkan baginya menjalani tartib) sedang menurut ar-Rofi’i wudhu yang semacam ini tidak dianggap cukup kecuali saat ia menyelam dalam tempo yang memungkinkan baginya menjalani tartib. [ I’aanah at-Thoolibiin I/42 ].


حاشية إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين لشرح قرة العين بمهمات الدين ج 1 – الصفحة 42أبي بكر ابن السيد محمد شطا الدمياطيولو انغمس محدث ولو في ماء قليل بنية معتبرة مما مر أجزأه عن الوضوء ولو لم يمكث في الانغماس زمنا يمكن فيه الترتيب( قوله ولو انغمس محدث ) أي حدثا أصغر لانصرافه إليه عند الإطلاق وقوله ولو في ماء قليل غاية لمقدر أي انغمس في ماء مطلق ولو كان قليلا لكن محل الاكتفاء بالانغماس فيه كما في الكردي فيما إذا نوى المحدث بعد تمام الانغماس رفع الحدث وإلا ارتفع الحدث عن الوجه فقط إن قارنته النية وحكم باستعمال الماء ( قوله بنية معتبرة مما مر ) كنية رفع الحدث أو نية الوضوء أو فرض الوضوء ( قوله أجزأه ) أي لأن الترتيب يحصل في لحظات لطيفة ( قوله ولو لم يمكث إلخ ) الغاية للرد على الرافعي القائل بأنه لا بد للإجزاء من إمكان الترتيب بأن يغطس ويمكث قدر الترتيب



والله أعلم بالصواب

___________________

 

Hasyiyah I'anah At-Thalibin, Jilid 1, Halaman 42, Abu Bakar bin Al-Sayyid Muhammad Shata Al-Dimyati


Jika seseorang yang berhadas, baik hadas kecil atau besar, terendam dalam air yang sedikit dengan niat yang sah dari niat yang telah disebutkan sebelumnya, maka itu sudah cukup menggantikannya dari wudhu meskipun ia tidak tinggal dalam rendaman cukup lama untuk melakukan tertib. (Kalimat "jika seseorang yang berhadas terendam") merujuk pada hadas kecil karena hal ini yang umum dipahami saat disebutkan. (Kalimat "meskipun dalam air yang sedikit") maksudnya adalah jika terendam dalam air mutlak, meskipun sedikit, tetap sudah cukup asalkan jika orang yang berhadas berniat untuk mengangkat hadas setelah selesai terendam. Jika tidak, maka hadas hanya terangkat dari wajah saja jika niat bersamaan dengannya, dan air dihukumi sebagai sudah digunakan.


(Niat yang sah) seperti niat mengangkat hadas atau niat wudhu atau niat fardu wudhu. (Kalimat "sudah cukup") karena tertib dapat dilakukan dalam momen yang singkat. (Kalimat "meskipun tidak tinggal, dll.") ini adalah tanggapan terhadap Al-Rafi'i yang mengatakan bahwa untuk menggantikan wudhu harus memungkinkan melakukan tertib dengan cara merendam dan tinggal selama waktu tertib.


Wallahu A'lam Bish-shawab (Dan Allah lebih mengetahui kebenarannya)

___________________


18 Febuari 2025

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler