HUKUM MENDIRIKAN SHOLAT JAMAAH SETELAH JAMAAH PERTAMA SELESAI
🔄 Pertanyaan :
Assalamu'alaikum wr wb.
Saya prnh telat datang ke mesjid bersama 2 org tmn saya, dan kebetulan shalat berjamaah nya sudah selesai. Yg ingin di tanyakan, sebaiknya saya shalat sendiri-sendiri atau shalat berjamaah bersama 2 tmn saya itu? Dan bagaimana hukumnya?🙏
🔄 Jawaban :
Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.
Mendirikan sholat jamaah dimana sebelumnya sudah dilaksanakan sholat jamaah, itu hukumnya diperinci sebagai berikut :
- Jika dimasjid tersebut terdapat imam ratib, maka mendirikan sholat jamaah kedua dihukumi makruh kecuali jika ada izin dari imam ratibnya, dan ini merupakan pendapatnya jumhur ulama seperti imam Abu Hanifah, imam Malik dan imam Syafi'i. Sedangkan sebagian ulama menyatakan tidak makruh, dan yang menyatakan seperti itu diantaranya adalah imam Ahmad dan imam Ibnul Mundzir.
- Jika masjidnya adalah masjid matruq, yaitu masjid yang berada dijalan-jalan yang disediakan untuk orang-orang yang singgah dari kalangan musafir atau yang lainnya, atau masjid yang tidak terdapat imam ratib didalamnya, maka mendirikan sholat jamaah kedua dimasjid tersebut tidak dihukumi makruh.
📝 Catatan :
Imam ratib adalah imam yang ada disebuah masjid, yang mana dia menjadi imam tetap saat dilaksanakannya sholat jamaah pada setiap waktu. Dan dimasjid itu juga ada jamaah tetapnya dari kalangan orang-orang mukim.
📚 Keterangan :
إن كان للمسجد امام راتب وليس هو مطروقا كره لغيره إقامة الجماعة فيه ابتداء قبل فوات مجئ امامه ولو صلى الامام كره أيضا إقامة جماعة أخرى فيه بغير اذنه هذا هو الصحيح المشهور وبه قطع الجمهور
“Jika disebuah masjid terdapat imam ratib dan masjidnya bukan termasuk masjid matruq (yakni masjid yang berada dijalan-jalan yang tidak terdapat imam ratib), maka makruh hukumnya bagi yang lain untuk mendirikan sholat jamaah lebih dulu sebelum datang imam ratibnya tersebut. Dan jika imam ratibnya sudah mendirikan sholat jamaah, maka makruh juga mendirikan sholat jamaah yang lain tanpa seizin dari imam ratibnya. Ini adalah pendapat yang shohih dan masyhur yang merupakan kepastian dari pendapatnya jumhur ulama”
📕 (Majmu' Syarah Muhadzdzab jilid 4, hlm. 222)
📚 Tambahan keterangan :
(فرع) في مذاهب العلماء في إقامة الجماعة في مسجد أقيمت فيه جماعة قبلها: أما إذا لم يكن له إمام راتب فلا كراهة في الجماعة الثانية والثالثة وأكثر بالاجماع، وأما إذا كان له إمام راتب وليس المسجد مطروقا فمذهبنا كراهة الجماعة الثانية بغير اذنه وبه قال عثمان البتي والأوزاعي ومالك والليث والثوري وأبو حنيفة، وقال أحمد واسحق وداود وابن المنذر لا يكره
“(Cabang), terkait beberapa pendapat ulama mengenai hukum mendirikan jamaah dimasjid yang sebelumnya sudah dilaksanakan sholat berjamaah: Jika dimasjid tersebut tidak terdapat imam ratib, maka tidak dimakruhkan mendirikan sholat jamaah kedua, ketiga dan seterusnya berdasarkan ijma para ulama. Sedangkan jika dimasjid tersebut terdapat imam ratib dan masjidnya bukan termasuk masjid matruq, maka para ulama madzhab kami menyatakan makruh mendirikan sholat jamaah kedua tanpa seizin dari imam ratibnya. Yang demikian ini juga merupakan pendapatnya imam Utsman Al-Bati, Al-Auza'i, Malik, Al-Laits, Sufyan Ats-Tsauri dan Abu Hanifah. Sedangkan imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih, Daud Adz-Dzohiri dan Ibnul Mundzir menyatakan tidak makruh”
📕 (Majmu' Syarah Muhadzdzab jilid 4, hlm. 222)
📚 Tambahan keterangan :
الشافعية قالوا: يكره إقامة الجماعة في مسجد بغير إذن إمامه الراتب مطلقا قبله أو بعده أو معه إلا إذا كان المسجد مطروقا
”Para ulama madzhab Syafi'i menyatakan: Makruh hukumnya mendirikan sholat jamaah disebuah masjid tanpa seizin dari imam ratibnya secara mutlak entah itu sebelumnya, sesudahnya ataupun bersamaan dengan sholat jamaahnya imam ratib kecuali jika masjidnya itu merupakan masjid matruq (yakni masjid yang berada dijalan-jalan yang disediakan untuk orang-orang yang singgah dari kalangan musafir)”
📕 (Fiqih Madzahibul Arba'ah jilid 1, hlm. 395)
والله اعلم بالصواب
📎 Telegram : https://t.me/mengkajifiqih
Tags
Bab Jamaah