MAKMUM DI DALAM PENJARA TERHALANG JERUJI BESI

 


MAKMUM DI DALAM PENJARA TERHALANG JERUJI BESI | TJF HAYYIN*

*Deskripsi Masalah*

Abdullah adalah pedagang soto yang berjualan di sekitar polres. Biasanya kalau ada anggota polisi memesan soto Abdullah mengantarkan ke dalam kantor polisi yang mana didalamnya ada penjaranya. Pada suatu hari Abdullah melihat angota polisi menjadi imam para narapidana. Dan posisi imam ada diluar jeruji besi atau penjara sedangkan ma'mumnya para narapidana ada di dalam jeruji besi atau penjaranya.

*Pertanyaan:*

Sahkah shalatnya para narapidana yang berma''mum sebagaimana deskripsi?

*Jawaban:*

Khilaf ulama

* Menurut qoul asoh tidak sah karena dibelakang imam tidak ada lubang untuk bisa masuk kedalam jeruji besi / penjara karena pintunya dikunci .


* Menurut muqobilul ashoh sah karena masih bisa melihat imam.

*Referensi :*

*(قليوبى وعميرة ١/ ٢٤١)*

(فإن حال ما يمنع المرور لا الرؤية) كالشباك (فوجهان) اصحهما فى اصل الروضة عدم صحة القدوة أخذا من تصحيحه الآتى فيى المسجد مع الموات .

*إعلام الساجد بأحكام المساجد ١/‏٨٩ — بدر الدين الزركشي (ت ٧٩٤)*

الخامس: إن المأموم، والإمام إذا كانا في بناءين كصحن وصفّة أو بيت، فهل يشترط الاتصال وتلاحق الصفوف كما صححه الرافعي، أو القرب كما صححه النووي؟ طريقان، هذا إذا لم يكن بينهما حائل، أو كان ولم يمنع المرور، كالباب النافذ، فإن حال ما يمنع المرور لا الرؤية كالشباك فوجهان، أصحهما في الروضة – البطلان، أو ما يمنعهما كالجدار بطلت قطعا، هذا كله في غير المسجد الحرام، أما الشباك في رباط المسجد الحرام أو المدينة، أو بيت المقدس. فتصح الصلاة إذا وقف المأموم

Kelima: Jika seorang makmum dan imam berada di dalam dua bangunan, seperti halaman dan teras, atau di dalam dua ruangan, apakah disyaratkan adanya koneksi dan kepadatan barisan (At-Talahhuq), sebagaimana yang dipilih oleh Ar-Rafi'i, atau cukup dengan kedekatan (Al-Qurb), sebagaimana yang dipilih oleh An-Nawawi? Ada dua pendapat.

Ini jika tidak ada pembatas di antara keduanya, atau ada pembatas tapi tidak menghalangi perjalanan, seperti pintu yang tembus. Jika ada pembatas yang menghalangi perjalanan, tetapi tidak menghalangi pandangan, seperti jendela, maka ada dua pendapat, dan yang paling sahih menurut Al-Raudhah adalah batal.

Atau jika ada sesuatu yang menghalangi keduanya, seperti dinding, maka batalah shalat mereka secara pasti. Ini semua berlaku untuk selain Masjidil Haram. Adapun jendela di Riba'ath Masjidil Haram atau Madinah, atau Baitul Maqdis, maka sah shalat jika makmum berdiri di belakangnya.

*البيان ٢/ ٤٣٦*

وإن كان بينهما حائل يمنع الاستطراق  دون المشاهدة، كالشباك ففيه وجهان:
أحدهما: يمنع؛ لأنه يمنع الاستطراق  ، فهو كالحائط.
والثاني: لا يمنع؛ لأنه لا يمنع الشاهدة

والله اعلم بالصواب

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler