SIKAP MAKMUM SAAT IMAM LUPA RAKAAT


🔄 Pertanyaan :

Assalamualaikum.

Kalo imam kelebihan raka’at makmumnya gmna yah?

➡️ Jawaban :

Wa'alaikumsalam warohmatulloh wabarokatuh.

Makmum yang mengetahui secara yakin kalau imamnya keliru dalam rakaat, misal sholat yang seharusnya empat rakaat kok malah jadi lima rakaat, maka pada saat itu makmum tidak boleh mengikuti imam untuk bangkit melakukan rakaat yang kelima. Tapi sikap yang benar adalah, saat itu makmum boleh mufaroqoh atau menunggu imam dalam kondisi duduk tasyahud kemudian salam bersama imam.

📚 Keterangan :

إذا قام الإمام لخامسة وتحقق المأموم ذلك لم تجز له متابعته موافقا كان أو مسبوقا، ويجوز حينئذ مفارقته وانتظاره

“Jika (misalnya) imam bangkit untuk melakukan rakaat yang kelima dan makmum mengetahui secara yakin akan hal tersebut, maka tidak diperbolehkan bagi makmum untuk mengikuti imamnya (berdiri melakukan rakaat yang kelima) entah saat itu dia menjadi makmum muwafiq atau makmum yang masbuq. Akan tetapi boleh baginya (makmum) pada saat itu untuk mufaroqoh atau menunggu imam (dalam kondisi duduk tasyahud)”

📕 (Ghayatut Talkhis, hlm. 101)

📚 Tambahan keterangan :

(فرع) لو قام إمامه لزيادة كخامسة ولو سهوا لم يجز له متابعته ولو مسبوقا أو شاكا في ركعة بل يفارقه ويسلم أو ينتظره على المعتمد

“(Cabang) seandainya imam bangkit untuk melakukan rakaat yang kelima meskipun hal itu dilakukan karena lupa, maka tidak boleh bagi makmum untuk mengikutinya meskipun dia adalah makmum yang masbuq. Akan tetapi bagi makmum hendaknya dia melakukan mufaroqoh atau melakukan salam saja, atau (boleh juga untuk) menunggu imam (dalam kondisi duduk tasyahud) berdasarkan pendapat yang mu'tamad”

📕 (I'anatut Tholibin jilid 2, hlm. 50)

📚 Tambahan keterangan :

وأما المأموم فينظر فيه فإن كان سهو الإمام في ترك فرض مثل أن يقعد وفرضه أن يقوم أو يقوم وفرضه أن يقعد لم يتابعه لأنه إنما يلزمه متابعته في أفعال الصلاة، وما يأتي به ليس من أفعال الصلاة

“Adapun makmum, maka dia harus memperhatikan terlebih dahulu. Jika imam lupa karena meninggalkan perkara yang wajib, misalnya imam duduk padahal wajibnya itu dia harus bangkit, atau imam bangkit padahal wajibnya itu dia harus duduk, maka pada saat seperti itu makmum tidak boleh mengikuti imam. Yang demikian itu karena sesungguhnya makmum hanya wajib mengikuti imam dalam perbuatan sholat, sedangkan yang dilakukan oleh imam (saat lupa) itu bukan bagian dari perbuatan sholat”

📕 (Al-Majmu' Syarah Muhadzdzab jilid 4 hlm. 238)

والله أعلم بالـصـواب

📎 Telegram : https://t.me/mengkajifiqih

Posting Komentar

Harap berkomentar yang bisa mendidik dan menambah ilmu kepada kami

Lebih baru Lebih lama

Tag Terpopuler